Saturday, October 18, 2008

MIMPI ADALAH KUNCI

Sahabat, tidak sedikit orang yang sering merasakan ketidak teraturan dalam hidupnya, tak terkecuali kita. Selalu saja muncul keresahan ketika hari-hari kita berlalu tanpa makna. Kemarin, hari ini dan besok berganti seperti pergantian lembaran-lembaran kertas kosong tanpa torehan sejarah di dalamnya. Kita merasa bete’, bosan, tidak fokus, bahkan tidak tahu harus berbuat apa. Akhirnya, sering sekali kita terjebak dalam keputus asaan, keresahan juga kehampaan. Tanpa sadar, waktu kita telah terbuang, sementara umur kita semakin pendek, dan hidup kita puan gak karuan. Mengapa demikian?

Ada sebuah kisah menarik yang sangat sering kita baca,


Suatu hari, seorang guru bijaksana berbicara di depan sekelompok murid-muridnya.
Ketika dia berdiri dihadapan muridnya dia berkata:
“Baiklah anak-anakku, sekarang Guru akan menguji kalian”

Kemudian dia mengambil sebuah ember dari kayu seukuran galon, dan diletakkannya di atas meja.
Lalu ia juga mengeluarkan sekitar belasan batu berukuran segenggam tangan dan meletakkan dengan hati-hati batu-batu itu kedalam ember kayu.
Ketika batu itu memenuhi ember kayu sampai ke ujung atas dan tidak ada batu lagi yg muat untuk masuk ke dalamnya, dia bertanya:
“Apakah ember ini sudah penuh?”

Semua muridnya serentak menjawab,
“Sudah Guru!”

Kemudian dia berkata,
” Benarkah?”

Dia lalu meraih dari bawah meja sekeranjang kerikil.
Lalu dia memasukkan kerikil-kerikil itu ke dalam ember sambil sedikit mengguncang-guncangkannya, sehingga kerikil itu mendapat tempat diantara celah-celah batu-batu itu.
Lalu ia bertanya kepada muridnya sekali lagi:
“Apakah ember ini sudah penuh?”

Kali ini murid-muridnya hanya tertegun,
“Mungkin belum!”, salah satu dari siswanya menjawab.
“Bagus!” jawabnya.

Kembali dia meraih kebawah meja dan mengeluarkan sekeranjang pasir.
Dia mulai memasukkan pasir itu ke dalam ember, dan pasir itu dengan mudah langsung memenuhi ruang-ruang kosong diantara kerikil dan bebatuan. Sekali lagi dia bertanya,
“Apakah ember ini sudah penuh?”

“Belum!” serentak para murid menjawab
Sekali lagi dia berkata, “Bagus!”

Lalu ia mengambil sebotol air dan mulai menyiramkan air ke dalam ember, sampai ember itu terisi penuh hingga ke ujung atas.
Lalu sang Guru bijaksana ini memandang kepada para muridnya dan bertanya:
“Apakah maksud dari ilustrasi ini anak-anakku?”

Nah, sahabat. Jika kita adalah murid-murid sang Guru bijaksana, kira-kira pelajaran berharga apakah yang telah diajarkan oleh sang Guru?

Mungkin inilah yang menjadi jawaban kekacauan hidup kita selama ini. Seperti ilustrasi sang Guru bijaksana:

JIKA BUKAN BATU BESAR YANG PERTAMA
KALI KAMU MASUKKAN, MAKA KAMU
TIDAK AKAN PERNAH DAPAT MEMASUKKAN
BATU BESAR ITU KE DALAM EMBERT TERSEBUT.

Jika kita tidak memasukkan agenda-agenda besar dalam setiap ruang hidup kita, dalam penggalan-penggalan waktu kita, dalam setiap rentang usia kita, maka ruang dan waktu itu akan diisi oleh hal-hal kecil, oleh persoalan-persoalan sepele…

Maka bertanyalah sobat kepada diri kita, sudahkah kita memiliki misi besar dalam hidup ini? Sudahkah kita mendeklarasikan obsesi raksasa dalam sejarah kita? Sebab jika tidak tidak, maka yakinlah bahwa sepanjang usia kita, setiap lembar sejarah hidup kita, hanya akan dihiasi oleh persoalan kecil, sepele, remeh, yang jumlahnya memang banyak, tapi nilainya jauh dari harapan…

So, sahabat, mari kita mulai merekonstruksi mimpi kita, menata ulang cita-cita kita, dan meletakkan setiap bagiannya dalam serpihan-serpihan usia, hingga ajal emnjemput kita. Sebanyak apa pun bangunan obsesi itu kita raih, maka seperti itulah sejarah yang akan dibaca, dicritakan, di tulis dan diajarkan kembali oleh generasi setelah kita sebagai kisah-kisah keteladanan para pahlawan…

LASKAR PELANGI - Nidji

Mimpi adalah kunci
Untuk kita menaklukkan dunia
Berlarilah tanpa lelah
Sampai engkau meraihnya
Laskar pelangi takkan terikat waktu
Bebaskan mimpimu di angkasa
Warna bintang di jiwa
reff:
Menarilah dan terus tertawa
Walau dunia tak seindah surga
Bersyukurlah pada Yang Kuasa
Cinta kita di dunia selamanya
Cinta kepada hidup
Memberikan senyuman abadi
Walau hidup kadang tak adil
Tapi cinta lengkapi kita
Laskar pelangi takkan terikat waktu
Jangan berhenti mewarnai
Jutaan mimpi di bumi
repeat reff [2x]
Laskar pelangi takkan terikat waktu

0 comments:

Post a Comment