Saturday, July 18, 2015

DUKA DI HARI FITRI

Bismillahirrohmanirrohiim..
Allahu Akbar...
Allahu Akbar...
Allahu Akbar...
Walillahilhamd...

Sahabat,
Sedih rasanya mendengar kabar pembakaran masjid di Kabupaten Tolikara, Papua, tepat di hari yang seharusnya semua kaum muslimin di seluruh Dunia bersukacita. Lebih sedih lagi karena itu terjadi disini, di negeri dengan  penduduk muslim TERBESAR di Dunia. Negeri yang yang dibangga-banggakan oleh kaum muslimin di negeri lain yang tertindas sebagai "The Big Brother" mereka...

Sebahagian kita marah. Marah karena saudara seiman kita dinistakan di rumah sendiri. Juga marah karena komentar secuil "orang penting" yang justru menyalahkan muslim Tolikara yang dianggap tidak toleran, atau karena spiker masjid yang "mengganggu" kelompok lain. Wajar kita marah. Sebab kita adalah ummat Muhammad Saw, beliau baginda Nabi yang tidak mengakui sebagai ummatnya orang-orang yang tidak peduli urusan kaum muslimin yang lain..

Sahabat,
Walaupun kita marah, Allah SWT melarang kita berlaku tidak adil. Kemarahan itu mesti proporsional, tepat pada takarannya. Menyeru muslim yang lain untuk membalas dengan cara membabi buta, membakar gereja atau mengintimidasi penganut agama lain, menurut saya, tidak menyelesaikan apa-apa. Tidak menyentuh akar masalahnya. Bahkan bisa melahirkan masalah yang lebih besar lagi...

Sedih rasanya jika harmoni antara pemeluk agama yang susah payah kita bangun selama berpuluh tahun di negeri ini, kita koyak dan sobek-sobek di atas api amarah. Padahal boleh jadi Allah SWT sedang memberikan kita hikmah. Bagi saya pribadi, kejadian ini sungguh hikmah yang luar biasa bagi ummat Islam Indonesia. Andai tak ada kejadian ini, siapa yang akan mengenal Tolikara? Siapa yang akan tahu bahwa di era modern NKRI masih ada tanahnya berada di era 'abad pertengahan'? Siapa yang akan tahu jika di negeri muslim terbesar dunia masih ada muslim yang tak merdeka menjalankan perintah agamanya?

Subhanallah...
Makar Allah di atas makar manusia...
Sekarang seluruh mata kaum muslimin tertuju kesana, Tolikara... Allah membuka selimut tirani dan kedzoliman musuh-musuhNya sebagai ujian bagi kita kaum muslimin di seluruh negeri, seperti apakah respon kita...

Tiba-tiba saja muncul jutaan cinta untuk muslimin Tolikara. Saya yakin dan percaya, satu masjid yang musnah, akan digantikan dengan lebih banyak masjid di tanah Tolikara. Tanah yang terlupakan oleh dakwah, akan dihiasi oleh cahaya pembawa panji-panji Laa Ilaha Illallah!

Sahabat,
Marahlah...
Saya juga marah!
Tapi marah kita, jangan mencerabut identitas kita sebagai ummat Muhammad Saw yang Rahmatan Lil alamin... berlaku adillah, itu lebih mendekatkan kita kepada taqwa...
Marahlah... dengan mengirimkan jutaan cinta untuk tanah Tolikara...

Read More ..

Happy Eid Mubarak 1436 H

Read More ..

Monday, July 13, 2015

MEMBURU MALAM KEMULIAAN

Sahabat,
Tak terasa kita sudah di penghujung Ramadhan. Sedih rasanya.. tamu agung yang penuh kemuliaan ini akan meninggalkan kita. Dan, entah.. apakah tahun depan kita masih diizinkan oleh Allah SWT untuk berjumpa dengan Ramadhan Mubarak...

Tapi, Allah Maha Baik.. Maha Adil.. di tengah linangan air mata kesedihan kita karena akan berpisah dengan Ramadhan, dijanjikannya kita sebuah hadiah terindah pada sepuluh hari terakhir Ramadhan, malam Lailatul Qadr...
Kado yang mencegah kita berlarut-larut dalam kesedihan perpisahan, dan menggantinya dengan semangat penuh cinta untuk meraih keberkahannya...

Sahabat,
Di sisa hari-hari berkah bulan suci ini, mari menguatkan azzam kita untuk memburu kemuliaan Lailatul Qadr. Bentangkan sajadah dan tenggelamlah dalam lautan taqarrub ilallah, dalam rakat-rakaat panjang dan khusyu, tenggelam di kedalaman makna-makna ayat suci al-qur'an, dan bibir yang tak pernah kering oleh lezatnya dzikrullah...

Maha Suci Engkau Ya Allah...

Read More ..

Sunday, July 12, 2015

The World In Your Hands

Sahabat,
Belasan tahun yang lalu dalam berbagai sesi pelatihan yang saya isi di berbagai tempat, selalu saya sampaikan betapa dunia benar-benar telah berubah dengan hadirnya revolusi teknologi informasi. Dunia benar-benar berada di ujung jari anda. Teknologi internet memungkin setiap kita terkoneksi dengan seluruh manusia di dunia. Juga memungkinkan setiap orang memiliki kesempatan yang sama untuk mengakses sumberdaya intangibles yang tersebar di seluruh penjuru dunia, terutama knowledge resources...

Saat itu, faktanya tidak benar-benar demikian. Sebab ketimpangan kemajuan teknologi informasi antar negara sangat jauh jaraknya. Revolusi itu hanya terjadi di sebagian belahan bumi yang bernama negara maju. Tapi di sini, waktu itu kita masih memanfaatkan teknologi internet untuk aktifitas 'primitif', sebut saja email, browsing, mailing list, atau paling modernnya blogging...

Jujur, ketika menyampaikan itu di depan para audiens pelatihan saya, saya lebih banyak menceritakan apa yang dialami oleh mereka yang hidup di Amerika dan Eropa. Bukan yang kita alami disini, dalam kehidupan sehari-hari...

Tapi kini, semuanya benar-benar telah berubah. Revolusi teknologi informasi telah memasuki setiap rumah dan ruang-ruang pribadi manusia di muka bumi. Termasuk disini. Manusia bumi terkoneksi satu sama lain melalui ratusan platform sesuai selera masing-masing. Mulai dari sosial media populer seperti Facebook dan twitter, hingga game online macam COC atau Top Eleven. Koneksi yang tak memandang suku bangsa, negara, agama, bahkan usia. The world is flat dan borderless seperti yang ditesiskan Thomas L. Friedman belasan tahun yang lalu telah mewujud di seluruh penjuru bumi.

Lalu, di bagian manakah kita dalam dunia datar yang tanpa batas ini, kawan?

Dunia di tangan Anda! Pilihan-pilihan peran tersaji begitu banyak di hadapan kita. Kitalah yang kuasa memilih di bagian mana kita berada dalam perubahan-perubahan yang begitu cepat ini. Di bagian mana pun itu, ingatlah selalu pesan baginda Nabi Saw: "Khayrunnas anfa'u linnas...", sebaik-baik manusia adalah yang paling banyak memberi manfaat bagi manusia yang lain..
Wallahu alam...

(Ditulis melalui android phone untuk ujicoba aplikasi blogger di appstore) ^___^

Read More ..