Sahabat,
Begitu banyak kisah-kisah orang sukses yang telah kita baca dan dengarkan. Baik yang langsung mereka tulis lewat buku, atau pun yang mereka tuturkan melalui talkshow dan seminar. Beragam nasehat dan tips bermanfaat dari mereka telah menginspirasi jutaan kita. Bahkan sebagian dari kita pun - mungkin – telah merasakan kesuksesan dari pelajaran-pelajaran berharga para guru kesuksesan itu.
Meskipun ajaran kesuksesan mereka beragam dan berbeda-beda, tetapi sebagian besar mereka melalui sebuah momentum yang sama, titik balik. Ya, titik balik! Sebuah momentum ketika arah hidup mereka benar-benar berubah haluan menuju track kesuksesan. Perubahan itu tentu saja tidak mudah, berbagai kegetiran dan kepahitan hidup terlebih dulu menyapanya. Masa-masa menjelang titik balik itu pada umumnya adalah guncangan emosianal paling berat dari keseluruhan kehidupan mereka.
Itulah yang dirasakan oleh Roosevelt. Sebelum takdir sejarah mengantarkannya sebagai presiden Amerika tersukses yang pernah ada, penyakit polio terlabih dahulu menghancurkan harapan hidupnya. Itu pula yang dirasakan oleh Soichiro Honda. Sebelum dunia melihat karya-karya otomotifnya, penolakan Toyota atas karyanya, gempa yang menghancurkan pabriknya dan Perang Dunia yang melibatkan negaranya menjadi hari-hari panjang yang menggoda jiwanya untuk menyerah.
Atau yang lebih dekat dengan kita, Ibu Susi Pudjiastuti. Sebelum beliau dikenal sebagai pengusaha sukses Indonesia, bukankah beliau harus putus sekolah karena masalah ekonomi? Bukankah diusia ABG ketika remaja seusianya belajar di sekolah dan bergaya justru beliau menjadi gadis penjual ikan? Dan banyak lagi guru-guru kesuksesan yang menjalani guncangan emosional sebelum sampai ke track kesuksesannya.
Itulah sebabnya, masa-masa titik balik itu bagi sebagian besar mereka unforgetable, sungguh tidak pernah terlupakan. Tetapi itulah harganya. Itulah harga paling pantas yang harus ditebus untuk kesuksesan mereka yang mensejarah. Keringat, air mata, kecemasan, kesedihan dan duka cita adalah kosa kata yang melekat di masa-masa itu.
Sahabat,
Titik balik, adalah saat ketika kita membuat keputusan penting untuk masa depan kita yang masih rahasia. Titik balik, adalah saat kita berhenti ketika hidup kita berjalan menjauh dari tujuan. Titik balik, adalah pilihan hidup untuk kembali, setelah terlempar jauh dari orbit cita-cita.
Sahabat,
Berhenti sejenak. Rencanakanlah titik balikmu. Berhentilah ketika engkau semakin menjauh. Mulailah menata kembali tangga-tangga kesuksesanmu. Jangan tenggelam hingga terlalu dalam. Jangan melayang hingga terlalu tinggi. Lalu engkau tak lagi mampu kembali.
Read More ..