Tuesday, August 02, 2011

Catatan Ramadhan 2: SUSUN RENCANA

Sahabat, salah satu kartun yang menurut saya recomended untuk anak-anak adalah film “Agen Spesial Oso”. Film kartun ini mengajarkan kepada anak bagaimana memulai setiap agenda dengan menyusun sebuah rencana. Pekerjaan sesulit apa pun, jika direncanakan dengan baik akan memberikan hasil yang baik pula. Seperti kata pepatah, “Plan your work and work your plan”.


Begitu pun di bulan suci ini, untuk sukses ramadhan kita harus membuat perencanaan. Jangan sampai visi ramadhan yang telah kita buat ternyata gagal total, seperti kata orang bijak, “Gagal merencanakan sama dengan merencanakan kegagalan”. Mengapa harus direncanakan? Sebab momentum ramadhan tidak berlangsung sepanjang tahun, melainkan hanya 30 hari. Dengan waktu yang terbatas ini, dibutuhkan perencanaan yang matang agar semua target-target ramadhan kita dapat terealisasi.

Bulan ramadhan adalah bulan ibadah. Mereka yang mendapatkan pengampunan dosa-dosa dari Allah SWT hanyalah mereka yang bersungguh-sungguh menghiasi bulan suci ramadhan dengan ibadah. Mereka yang menjadikan setiap aktivitasnya sebagai ibadah, bukan hanya shalat, tilawah atau pun bekerja. Tetapi bahkan tidurnya pun bernilai ibadah. Untuk melaksanakan itu semua, kata kuncinya adalah “menyusun sebuah rencana”, seperti kata Agen Spesial Oso. Hehehehe...

Jadi apa saja yang perlu direncanakan?

Pertama, rencanakan target. Ini penting sebagai indikator keberhasilan kita mengisi bulan suci. Rencanakan berapa kali kita khatam Al-Qur’an. Berapa kali qiyamullail dan dhuha. Berapa buku yang ingin diselesaikan. Berapa surah yang ingin dihafal, dsb. Bukan banyaknya jumlah target yang menentukan nilainya tapi konsistensi kita untuk meraih target-target tersebut sepanjang bulan ramadhan.

Kedua, atur strategi. Merealisasikan target membutuhkan perencanaan strategi yang baik. Salah sedikit, semua target malah bisa berantakan semua. Misalnya, kelalaian dalam mengatur kualitas makanan dapat mempengaruhi kekuatan fisik, dan berpotensi merusak semua target-target ramadhan. Oleh karena itu, semakin baik perencanaan startegis kita dalam mengatur setiap aspek di bulan ramadhan akan semakin mendukung pencapaian target-target kita di bulan suci ini.

Beberapa hal yang perlu diatur antara lain:

Waktu. Aturlah waktu-waktu istirahat dan waktu-waktu beribadah anda agar seimbang. Berlebihan dalam waktu ibadah, seperti Qiyamullail, dapat membuat kita kelelahan di siang harinya, sehingga waktu-waktu untuk tilawah Qur’an dan membaca buku menjadi berkurang. Sebaiknya waktu tidur, waktu tilawah, waktu shalat dan waktu membaca diatur, sehingga semuanya dapat dilakasanakan dengan maksimal.

Makan dan minum. Sebaiknya jumlah asupan makanan dan minuman kita juga diatur. Biasanya sebagian besar kita berlebihan ketika berbuka puasa, akibatnya kita kekenyangan dan tidak bisa berkonsentrasi untuk ibadah malam. Begitu pula ketika sahur, sangat penting memperhatikan kandungan makanan yang kita makan. Kekuatan kita menjalani puasa tidak bergantung pada banyaknya makanan sahur kita tapi terpenuhinya kandungan gizi yang dibutuhkan oleh tubuh pada siang harinya.

Bahan bacaan. Sebaiknya kita sudah menentukan jenis buku yang ingin kita kaji secara mendalam selama ramadhan. Misalnya buku Ilmu Aqidah, ilmu Fikih atau Sirah. Sebaiknya di bulan suci ini kita memfokuskan diri untuk mengkaji secara mendalam satu atau dua tema saja. Misalnya Aqidah dan Fikih, atau Ulumul Qur’an dan Hadits.

Well, sobat... itulah kira-kira beberapa catatan penting dari saya untuk membuat perencanaan selama bulan Ramadhan ini. Seperti kata Agen Spesial Oso, “itu bagian dari rencana!”

Read More ..

Catatan Ramadhan 1: MULAI DENGAN VISI

Sahabat, akhirnya kita tiba di awal Ramadhan 1432 H. Alhamdulillah... sungguh kesyukuran yang tak bisa tergambarkan. Allah telah mengabulkan do’a-do’a khusyuk kita sejak bulan Rajab dan Sya’ban, “Allahumma baariklanaa fii rajaba wa sya’ban, wa ballighna Ramadhan ...”


Ini bulan yang indah, bulan agung, dan bulan penuh berkah. Semua kebaikan di bulan ini tiadalah sia-sia, semuanya menjadi pahala. Berkali-kali lipat pula pahalanya. Dari sekedar diam karena menjaga lisan dari kesia-siaan kata, hingga pahala berlipat-lipat ganda dari setiap huruf Al-Qur’an yang dibaca. Ah, indah nian bulan suci ini...

Sahabat, bulan nan agung ini bisa saja berlalu tanpa makna. Seperti kata baginda Nabi, “betapa banyak orang yang berpuasa, namun yang didapat hanya lapar dan dahaga saja”. Masya Allah, semoga tidak terjadi kepada kita. Itu sebabnya, mengadapi Ramadhan juga perlu siasat, perlu strategi. Maka, mulailah dengan visi...

Visi Ramadhan , akan membantu kita menentukan kualitas Ramadhan yang akan kita lalui. Kata Stephen Covey, “Start from the End!”. Kita perlu mendefenisikan apa yang ingin kita raih di penghujung Ramadhan ini nantinya. Seperti yang disampaikan oleh sebuah iklan mie intsan di TV, “Insya Allah, tahun ini kita menang!”. Sebuah visi yang indah. Seolah-olah ingin mengatakan bahwa visi Ramadhan yang terbaik adalah ketika kita merayakan Idul Fitri pada 1 syawal dengan menjadi seorang pemenang.

Tetapi visi itu haru jelas, tidak boleh remang-remang atau multi interpretasi. Makanya ia perlu didefenisikian. Menjadi pemenang, bisa saja berarti tetap sehat wal afiat. Bisa juga berarti puasanya lengkap (tidak bolong-bolong). Bisa juga berarti program diet berjalan suskses. Perbedaan memaknai visi ini sangat menentukan dengan apa kita mengisi Ramadhan. Bagi kita yang memaknai kemenangan dengan utuhnya puasa, sangat mungkin hanya mengisi Ramadhan dengan aktivitas yang membuat kita ‘lupa’ waktu, seperti nonton, main game, shopping, tidur, dll. Apakah itu salah? Tidak. Tetapi kita hanya akan sampai pada visi itu, puasa lengkap 30 hari.

Sahabat, buatlah visi Ramadhan yang lebih indah. Seperti kata baginda Nabi, “Barang siapa yang berpuasa pada bulan Ramadhan dengan penuh keimanan dan mengharapkan pahala Allah semata, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu”. Subhanallah... Jika kita mendefenisikan kemenangan di akhir Ramadhan nanti adalah diampuninya dosa-dosa yang telah lalu, dan memasuki syawal dalam keadaan fitri (suci), maka sungguh kitalah sebenar-benar pemenang pada hari itu. Idul Fitri, menjadi hari raya yang benar-benar hakiki bagi kita, bukan sekedar seremoni tahunan yang tidak mengubah apapun dalam kehidupan kita.

Sahabat, yuk menyusun visi Ramadhan . Yuk mendefenisikan kemenangan yang ingin kita raih, agar Ramadhan tahun ini berbeda dan lebih bermakna. Ayo tetapkan hati, mantapkan komitmen, kokohkan keyakinan, insya Allah tahun ini kita menang! Insya Allah Ramadhan tahun ini dosa-dosa kita yang telah menumpuk-numpuk itu diampuni seluruhnya oleh Allah SWT. Insya Allah Idul Fitri tahun ini sungguh menjadi hari kemenangan buat kita. Insya Allah...

Read More ..

Thursday, March 17, 2011

ANDAI WAKTU BISA DIULANG

Sahabat,

Andai waktu bisa diulang,
kesempatan manakah yang ingin kau kembalikan?

Ah, sahabat...

Andai waktu benar-benar bisa diulang,
aku hanya ingin mengembalikan
saat-saat perjumpaan denganmu
ya, di setiap detiknya...


Aku ingin,
mengganti setiap pertemuan kita
yang hadir tanpa senyumanku
yang datang tanpa kepedulianku
yang terjadi tanpa ketulusanku

Aku ingin,
memberimu kesan

Aku ingin,
memberimu penghormatan

Aku ingin,
memberimu ketulusan

Aku ingin,
menunjukkan padamu bahwa engkau penting buatku

Ah Sahabat,
Andai waktu benar-benar bisa diulang

Sungguh, ketakpedulianku itu, mengganggu hari-hariku... sobat!
Read More ..

Monday, March 14, 2011

TITIK BALIK

Sahabat,

Begitu banyak kisah-kisah orang sukses yang telah kita baca dan dengarkan. Baik yang langsung mereka tulis lewat buku, atau pun yang mereka tuturkan melalui talkshow dan seminar. Beragam nasehat dan tips bermanfaat dari mereka telah menginspirasi jutaan kita. Bahkan sebagian dari kita pun - mungkin – telah merasakan kesuksesan dari pelajaran-pelajaran berharga para guru kesuksesan itu.
Meskipun ajaran kesuksesan mereka beragam dan berbeda-beda, tetapi sebagian besar mereka melalui sebuah momentum yang sama, titik balik. Ya, titik balik! Sebuah momentum ketika arah hidup mereka benar-benar berubah haluan menuju track kesuksesan. Perubahan itu tentu saja tidak mudah, berbagai kegetiran dan kepahitan hidup terlebih dulu menyapanya. Masa-masa menjelang titik balik itu pada umumnya adalah guncangan emosianal paling berat dari keseluruhan kehidupan mereka.

Itulah yang dirasakan oleh Roosevelt. Sebelum takdir sejarah mengantarkannya sebagai presiden Amerika tersukses yang pernah ada, penyakit polio terlabih dahulu menghancurkan harapan hidupnya. Itu pula yang dirasakan oleh Soichiro Honda. Sebelum dunia melihat karya-karya otomotifnya, penolakan Toyota atas karyanya, gempa yang menghancurkan pabriknya dan Perang Dunia yang melibatkan negaranya menjadi hari-hari panjang yang menggoda jiwanya untuk menyerah.

Atau yang lebih dekat dengan kita, Ibu Susi Pudjiastuti. Sebelum beliau dikenal sebagai pengusaha sukses Indonesia, bukankah beliau harus putus sekolah karena masalah ekonomi? Bukankah diusia ABG ketika remaja seusianya belajar di sekolah dan bergaya justru beliau menjadi gadis penjual ikan? Dan banyak lagi guru-guru kesuksesan yang menjalani guncangan emosional sebelum sampai ke track kesuksesannya.

Itulah sebabnya, masa-masa titik balik itu bagi sebagian besar mereka unforgetable, sungguh tidak pernah terlupakan. Tetapi itulah harganya. Itulah harga paling pantas yang harus ditebus untuk kesuksesan mereka yang mensejarah. Keringat, air mata, kecemasan, kesedihan dan duka cita adalah kosa kata yang melekat di masa-masa itu.

Sahabat,

Titik balik, adalah saat ketika kita membuat keputusan penting untuk masa depan kita yang masih rahasia. Titik balik, adalah saat kita berhenti ketika hidup kita berjalan menjauh dari tujuan. Titik balik, adalah pilihan hidup untuk kembali, setelah terlempar jauh dari orbit cita-cita.

Sahabat,

Berhenti sejenak. Rencanakanlah titik balikmu. Berhentilah ketika engkau semakin menjauh. Mulailah menata kembali tangga-tangga kesuksesanmu. Jangan tenggelam hingga terlalu dalam. Jangan melayang hingga terlalu tinggi. Lalu engkau tak lagi mampu kembali.
Read More ..

Monday, February 14, 2011

SEPENGGAL MOTIVASI: TUJUAN HIDUP

Sahabat,

Kehidupan kita ini seperti keramaian pasar, yang menyediakan segala yang kita butuhkan dan kita inginkan. Tetapi tidak selamanya kita disini. Ada saatnya pasar dibuka, dan ada waktunya untuk tutup. Setelah pasar dibuka, setiap kita bebas memilih apa saja, sesuai kemampuan kita. Ada yang belanja hanya kebutuhannya, ada pula yang belanja semua keinginannya. Ada yang memilih-milih, ada pula yang hanya menikmati. Ada yang merampok, ada pula yang menipu. Seperti itulah kehidupan kita...

Tapi, terkadang kita lupa, bahwa ada waktunya pasar harus tutup dan kita (meski mampu) tidak dapat lagi membeli apa-apa. Terlalu banyak waktu yang kita gunakan untuk “menikmati” keramaiannya. Berlalu meninggalkan sesuatu yang seharusnya kita miliki. Hingga waktu untuk kita benar-benar habis, barulah kita menyadari, bahwa kebutuhan kita di dunia ini sungguh banyak dan bekal kita dikehidupan selanjutnya benar-benar kosong.

Sahabat,

Jangan terjebak oleh kehidupan beserta euforianya. Jangan tertipu oleh keramaian dan warna-warninya. Milikilah tujuan, agar hidup ini tak sia-sia. Jika engkau memiliki tujuan, seberapapun luas dan ramainya pasar kehidupan, kau hanya perlu mencari di tempat yang kau butuhkan. Kita tak perlu menelusuri setiap jengkal sisinya dan menghabiskan sebgian besar dari usia kita pada kesia-sian.

Sahabat,

Persoalan terbesar sebagian besar kita (termasuk saya) adalah karena kita belum mampu mendefenisikan tujuan hidup kita dengan jelas, tegas dan tuntas. Kita punya tujuan, tapi abu-abu, samar dan tidak obsesif. Ibarat barang yang ingin kita beli di pasar, speknya tidak jelas. Sehingga selalu hadir banyak pilihan yang membuat kita kebingungan.

Ah, sahabat,

Jangan fikir persoalan ini juga sudah tuntas buat saya, sama sekali belum. Karena sama-sama belum tuntas itulah maka saya mengajak anda untuk memulainya. Memulai menuntaskan defenisi tujuan hidup kita. Setelah itu kita perlu belajar untuk fokus, memulai rencana dan meraihnya setahap demi setahap. Semoga Allah memudahkan langkah kita.

Amiinn...
Read More ..

Sunday, February 06, 2011

TANAH HARAPAN

Disini,
ditanah tempat kita lahir & berpijak
ceritra-ceritra itu selalu berakhir sama
tidak pasti, abu-abu, menyesakkan nurani

Disini,
ditanah tempat kita merajut cinta
adalah tempat yang sama kita saling bunuh
saling menikam dalam ketidakpastian

Disini,
ditanah tempat kita beranak cucu
adalah tanah yang sama untuk mereka
dan keserakahan yang kita titipkan dalam jiwanya

Disini,
tanah dimana keputusasaan itu tumbuh
adalah tempat yang sama
untuk kita menanam bibit harapan
mungkin bukan untuk kita, tapi untuk penerus kita
Read More ..