Tuesday, August 02, 2011

Catatan Ramadhan 1: MULAI DENGAN VISI

Sahabat, akhirnya kita tiba di awal Ramadhan 1432 H. Alhamdulillah... sungguh kesyukuran yang tak bisa tergambarkan. Allah telah mengabulkan do’a-do’a khusyuk kita sejak bulan Rajab dan Sya’ban, “Allahumma baariklanaa fii rajaba wa sya’ban, wa ballighna Ramadhan ...”


Ini bulan yang indah, bulan agung, dan bulan penuh berkah. Semua kebaikan di bulan ini tiadalah sia-sia, semuanya menjadi pahala. Berkali-kali lipat pula pahalanya. Dari sekedar diam karena menjaga lisan dari kesia-siaan kata, hingga pahala berlipat-lipat ganda dari setiap huruf Al-Qur’an yang dibaca. Ah, indah nian bulan suci ini...

Sahabat, bulan nan agung ini bisa saja berlalu tanpa makna. Seperti kata baginda Nabi, “betapa banyak orang yang berpuasa, namun yang didapat hanya lapar dan dahaga saja”. Masya Allah, semoga tidak terjadi kepada kita. Itu sebabnya, mengadapi Ramadhan juga perlu siasat, perlu strategi. Maka, mulailah dengan visi...

Visi Ramadhan , akan membantu kita menentukan kualitas Ramadhan yang akan kita lalui. Kata Stephen Covey, “Start from the End!”. Kita perlu mendefenisikan apa yang ingin kita raih di penghujung Ramadhan ini nantinya. Seperti yang disampaikan oleh sebuah iklan mie intsan di TV, “Insya Allah, tahun ini kita menang!”. Sebuah visi yang indah. Seolah-olah ingin mengatakan bahwa visi Ramadhan yang terbaik adalah ketika kita merayakan Idul Fitri pada 1 syawal dengan menjadi seorang pemenang.

Tetapi visi itu haru jelas, tidak boleh remang-remang atau multi interpretasi. Makanya ia perlu didefenisikian. Menjadi pemenang, bisa saja berarti tetap sehat wal afiat. Bisa juga berarti puasanya lengkap (tidak bolong-bolong). Bisa juga berarti program diet berjalan suskses. Perbedaan memaknai visi ini sangat menentukan dengan apa kita mengisi Ramadhan. Bagi kita yang memaknai kemenangan dengan utuhnya puasa, sangat mungkin hanya mengisi Ramadhan dengan aktivitas yang membuat kita ‘lupa’ waktu, seperti nonton, main game, shopping, tidur, dll. Apakah itu salah? Tidak. Tetapi kita hanya akan sampai pada visi itu, puasa lengkap 30 hari.

Sahabat, buatlah visi Ramadhan yang lebih indah. Seperti kata baginda Nabi, “Barang siapa yang berpuasa pada bulan Ramadhan dengan penuh keimanan dan mengharapkan pahala Allah semata, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu”. Subhanallah... Jika kita mendefenisikan kemenangan di akhir Ramadhan nanti adalah diampuninya dosa-dosa yang telah lalu, dan memasuki syawal dalam keadaan fitri (suci), maka sungguh kitalah sebenar-benar pemenang pada hari itu. Idul Fitri, menjadi hari raya yang benar-benar hakiki bagi kita, bukan sekedar seremoni tahunan yang tidak mengubah apapun dalam kehidupan kita.

Sahabat, yuk menyusun visi Ramadhan . Yuk mendefenisikan kemenangan yang ingin kita raih, agar Ramadhan tahun ini berbeda dan lebih bermakna. Ayo tetapkan hati, mantapkan komitmen, kokohkan keyakinan, insya Allah tahun ini kita menang! Insya Allah Ramadhan tahun ini dosa-dosa kita yang telah menumpuk-numpuk itu diampuni seluruhnya oleh Allah SWT. Insya Allah Idul Fitri tahun ini sungguh menjadi hari kemenangan buat kita. Insya Allah...

0 comments:

Post a Comment