Mungkin hari ini hidup yang kita jalani tak seindah mimpi. Bahkan mungkin begitu jaaaauuuh dari cita-cita yang selama ini dibayangkan. Dan boleh jadi semakin berat dan bertambah berat setiap hari. Barangkali, beban-beban hidup itu masih terasa ringan saat masih lajang. Tapi menjadi berbeda disaat kita telah menikah, apalagi ketika diberikan amanah menjadi orang tua...
Sahabat,
Mungkin kalimat klise inilah yang paling sering menghibur kita: "Seperti itulah hidup, Kawan..."
Entah, kalimat penuh kepasrahan itu membantu atau tidak. Tapi menurut saya, kalimat seperti itu tidak cukup. Sebab kalimat seperti itu hanya mengajak kita untuk berhenti, berhenti mengeluh pada nasib dan takdir kita. Tapi, kalimat itu tanpa solusi... Kalimat itu, bahkan bisa jadi membuat kita benar-benar berhenti bergerak maju sama sekali...
Sahabat,
Dalam situasi seperti ini, nasihat terbaik untuk kita adalah: "Beranjaklah, Kawan!"
Sebuah perintah. Sebuah kata kerja. Sebuah kalimat yang menyuruh kita bergerak maju. Tak ada ajakan berhenti. Beranjak meninggalkan situasi kritis yang membelit. Bergerak. Bekerja. Do Something! Tinggalkan situasi yang kita benci. Tak ada waktu menunda-nunda. Lakukan sesuatu yang berbeda, sebab hanya orang gila yang mengharapkan hasil berbeda dengan cara kerja yang sama.
Jadilah manusia kreatif, dengan memanfaatkan potensi kemanusiaan yang telah Allah berikan, Build Up, dalam diri setiap kita. Melihat, mendengar dan berfikirlah. Manfaatkan 1 milyar sambungan neuron yang ada dalam otak di kepala kita agar tak jadi barang antik yang mubazir. Amati segala kemungkinan, sebab dalam situasi paling sulit sekalipun bersamanya ikut kesempatan-kesempatan yang besar. Hanya mereka yang memiliki jiwa besar, pandangan yang jauh, dan fikiran positif yang mampu melihat keajaiban-keajaiban hidup semacam itu.
Sahabat,
"Beranjaklah, Kawan!!!"