Syukur dan segala puja puji hanya bagi Allah SWT yang memberikan nikmat usia, untuk melihat siapa diantara manusia yang berbuat kebaikan.
Bisa hidup hingga di titik ini adalah suatu karunia.Juga suatu pengingat, bahwa masa hidup yang dilalui, usia, sudah lebih lama daripada umur yang tersisa. Kereta, tepatnya keranda itu kian dekat.
Maka 40 tahun seharusnya menjadi momentum shifting kebaikan dari tataran "epithumia" dan "thumos" menjadi kebaikan "logistikon", kata Plato dalam "Lysis", mengutip gurunya, Socrates.
Obsesi thumos yang menggebu-gebu di usia duapuluhan, dan semangat epithumia di usia tigapuluhan, cukuplah menjadi bekal pelajaran. Waktunya menjalani hidup karena keterpanggilan. Temukan kebermaknaan.
Seperti nasehat Jack Ma, "Saat usiamu 40 tahun, Anda harus melakukan sesuatu sesuai kemampuan. Jangan mencoba bidang lain, waktu Anda sudah terlambat. Anda mungkin saja berhasil, namun tingkat kegagalan terlalu besar". Fokus pada kekuatan!
Usia 40 tahun adalah waktu yang terbaik untuk mengubah pertanyaan hidup, dari "Why" menjadi "What", seperti nasehat Tasha Eurich. Sebab pertanyaan itu yang menentukan jawaban dan tindakan.
Berhentilah mempertanyakan "mengapa" takdirmu seperti ini, "mengapa" nasibmu tak sebaik yang lain? Tapi bertanyalah, kehidupan ingin kamu menjadi "apa"? Tuhan ingin kamu mewariskan "apa"? Bertanyalah tentang "apa".
Tutup semua cerita masa lalu yang menggelayut dalam bayang-bayang langkah hingga jiwa terseok-seok untuk maju. Perhatianmu teralihkan. Duniamu tersabotase. Oleh imaji yang kau ciptakan sendiri, tapi sering kau sebut refleksi.
Empat puluh tahun adalah usia profetik. Momentum untuk melahirkan mahakarya dan warisan kebaikan yang kelak selalu dikenang. Sebab itulah prasasti yang akan terus hidup, menemani orang-orang yang kau cintai.
Maka semua hal sepele, remeh temeh dan godaan sesaat yang membuatmu teralihkan dari obsesi keterpanggilan dan kontribusi bagi kehidupan, abaikan. Jika tidak, kau tak akan pernah sampai.
Tapi, dibanding semua filosofi itu, tetap saja hanya Firman Tuhan dalam Al-Qur'an-lah yang membuat hati bergetar ketika semua manusia yang mencapai usia 40 tahun diperintahkan untuk berdo'a:
“Ya Tuhanku, berilah aku petunjuk agar aku dapat mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau limpahkan kepadaku dan kepada kedua orang tuaku dan agar aku dapat berbuat kebajikan yang Engkau ridhai; dan berilah aku kebaikan yang akan mengalir sampai kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertobat kepada Engkau dan sungguh, aku termasuk orang muslim.”
(QS Al-Ahqaf: 15)
Alhamdulillah.
Sudah sampai di sini perjalananku.
Ruang Inspirasi, 2 Juni 2020