Pada awalnya tulisan ini ingin aku gabungkan dengan tulisan sebelumnya, TRANSFORMASI IDE। Tetapi saya kira fokusnya berbeda, meskipun temanya sama: PERADABAN.
Mereka, para Produsen Ide yang telah membangun peradaban manusia ini memiliki satu tradisi yang sama: BERPIKIR MEDALAM (Deep Thinking). Seperti kita tahu, bahwa Newton menemukan teorinya Gravitasinya saat merenung di kebun Apel. Sedangkan Archimedes menemukan idenya saat sedang mandi. Dan masih banyak peristiwa serupa yang menunjukkan betapa IDE dan INSPIRASI itu lahir dari ruang-ruang yang tak seperti bisasnya. Itulah sebabnya postingan ini berjudul, Ruang-ruang Inspirasi.
Jika kita telah memutuskan untuk menjadi Produsen Ide atau Pelaku Sejarah, yang akan berkontribusi (sekecil apa pun) untuk merekayasa peradaban manusia ini, maka kita akan sampai pada pekerjaan yang rumit, mencari INSPIRASI. Rumit, sebab otak kita biasanya bekerja secara produktif untuk melahirkan ide-ide dalam situasi dan kondisi tertentu. Mau bukti? Seberapa sering kita menelorkan ide baru, ide kreatif, bahkan ide gila saat kita dalam keadaan terdesak? Jika besok kita ujian akhir dan belum 1 halaman pun pelajaran itu yang kit abaca, idea pa yang muncul di kepala Anda? Hanya Anda dan Tuhan yang tahu tentu saja. Yang pasti secara sadar atau tidak Anda telah memproduksi sebauh IDE…
Tapi memproduksi ide dalam suasana terdesak bukanlah kabar yang baik. Sebab terlalu banyak resiko gagalnya disbanding sukses. Pilihan-pilihan idenya juga menjadi sangat sedikit. Oleh karena itu kita perlu membangun tradisi Deep Thinking itu dalam diri kita. Setiap hari, bahkan setiap saat mungkin. Maka yang kita butuhkan untuk melahirkan ide-ide itu adalah ruang-ruang inspirasi. Anda boleh setuju atau tidak, tapi faktanya secara tidak sadar kita telah memproduksi banyak ide-ide dalam ruang-ruang yang biasanya sama. Terkadang saat di kantor ide-ide kita kosong, tetapi saat di perpustakaan ide-ide itu mengalir. Tak jarang saat di rumah ide-ide kita hampa, tapi saat di masjid ide-ide cerdas tiba-tiba mengalir deras. Saat bergaul dengan orang tertentu kepala kita mumet dan bolong, tapi saat bertemu dengan orang yang lain lagi ide-ide itu tiba-tiba hadir. Itulah ruang-ruang inspirasi kita…
Sahabat, untuk menjadi seorang produsen ide yang produktif temukanlah ruang-ruang inspirasi Anda. Terkadang ia berupa tempat seperti cafĂ©, perpustakaan, atau masjid, namun tak jarang ia juga berupa waktu tertentu seperti dipagi hari, sore hari, atau menjelang tidur. Terkadang ia juga berupa benda seperti buku, laptop, gambar atau foto, dan sering ia juga berupa orang. Nah, tinggal kita yang harus menemukanya. Sebab dalam ruang-ruang seperti itulah kontribusi kita untuk peradaban manusia akan terus diproduksi, sekecil apa pun bentuknya. Sebab bukanlah besar dan kecilnya KARYA itu yang bernilai, melainkan apa yang telah kita beri untuk manusia dan perdabannya…
4 comments:
Hmmm, ruang-ruang Inspirasi memang bisa kapan saja dan dimana saja, tinggal bagaimana seseorang bisa mengartikannya sebagai inspirasi yang pantas untuk diwujudkan (dalam bentuk apapun)atau hanya menjadi endapan mimpi di alam pikirannya sendiri...
klo bang irwan, biasa menemukan idenya dimana? Bukan ji karena mengunjungi blogku? (Narsis mode:ON), hehehe
Nda neko2 jie kalo saya akhi, biasanya di Masjid ba'da shubuh atau selepas lail... yah...saat2 dekat dh Allah.... :)
Trully inspired, Bang link back ke http://ruanginspiratif.blogspot.com/, ane dah pasang link ini 2 bln lalu
Post a Comment