Sahabat, pernahkan Anda merasakan arti dari nilai uang seribu rupiah? Bagi Anda pengguna internet mungkin nilai itu sangat kecil untuk harus dimengerti dan dimaknai nilainya. Bahkan terkadang recehan seribu rupiah di kantong kita yang tercecer tak pernah kita pusingkan. Toh nilainya hampir-hampir tidak cukup untuk membeli sesuatu yang cukup berharga di masa yang serba mahal seperti saat ini. Tapi bagaimana dengan orang lain?
Beberapa malam yang lalu, saat aku sedang menunggu tukang martabak langgananku meracik sebungkus martabak istemewa pesananku, sebuah kejadian menggugah terjadi. Seorang anak muda dengan penampilan yang sangat sederhana menghampiri tukang martabak. Lalu si anak muda merogoh kantong celananya dalam-dalam, -seperti begitu susah menemukan yang dia cari- lalu menarik keluar selembar uang seribu rupiah yang sudah lusuh dan lecek. Uang itu terlipat sedemikian rupa hingga ukurannya sangat kecil, seperti sempat terendam dalam cucian yang sudah dikeringkan. Lalu menyerahkan kepada tukang martabak sambil meminta, “Tahu gorengnya, Mas!”
Tukang martabak mempersilahkan si anak muda mengambil sendiri tahu goreng yang memang masih dalam jangkauannya. Sambil berdiri si anak muda melahap satu demi satu tahu goreng yang ada di hadapannya. Lahap sekali. Seperti tahu itu adalah makan pertama yang masuk ke perutnya yang kurus untuk hari itu. Aku dan tukang martabak agak terperangah menyaksikannya. Hanya dalam beberapa tarikan nafas, empat biji tahu goreng yang senilai dengan seribu rupiah itu pun ludes. Seperti sangat memahami, tukang martabak memperilahkan si anak muda menambah lagi satu buah tahu goreng miliknya sebagai bonus.
Si anak muda menyelesaikan tugasnya. Setelah selesai, tampak raut berseri dan penuh kesyukuran tepancar dari wajah si anak muda. Seperti ingin mengatakan, “Terima kasih ya Allah, Engkau telah memberikan Aku kehidupan hari ini…”, Lalu si anak muda berlalu, tentu saja setelah mengucapkan terimakasih pada tukang martabak, dan senyum ramah kepadaku…
Sahabat, begitu bermaknanya nilai seribu rupiah bagi si anak muda tadi. Sesuatu yang mungkin bagi kita hampir tak memiliki nilai, tapi baginya, seribu itu adalah sehari kehidupan. Itu hanyalah satu potret dari sekian banyak orang di sekitar kita yang memaknai seribu rupiah seperti pemuda tadi. Lalu, masihkah kita mau meremehkan nilai seribu rupiah?
2 comments:
kurang 5 perak aja tidak bisa jadi 1000. jadi, jgn anggap remeh nilai uang.
Biasanya nilai uang bagi setiap orang tergantung tingkat keulitan mendapatknnya. Untuk pejabat2 yg dikelilingi uang, seribu itu, atau sejuta bahkan, tidak berarti apa2. Tapi untuk mereka yg hrs memperolehnya dengan mandi peluh, 100 rupiah pun bernilai besar...
Post a Comment