Hidup ini seperti keramaian jalan raya. Ramai, padat, tapi terus bergerak. Setiap kendaraan bebas kemana saja, tapi tetap harus mematuhi setiap rambu-rambunya. Rambu-rambu inilah yang menciptakan harmoni dari kehadiran ribuan kendaraan yang berseliweran itu. Terkadang, ada juga kendaraan yang tidak mematuhinya, hingga terjadilah kecelakaan yang merenggut nyawa.
Seperti itulah hidup. Kita berjalan di atasnya bersama jutaan manusia yang lain di sekitar kita. Kita bebas kemana saja, selama kita mematuhi aturan-aturan yang berlaku di tengah-tengah mereka. Menyusuri semua jalan kehidupan ini tak akan ada habisnya. Sebab setiap jalan yang kita lalui akan mengantarkan kita pada ratusan jalan yang lain, bahkan dapat juga membawa kita kembali ke jalan sebelumnya. Yang kita butuhkan hanya satu, yaitu tujuan.
Sahabat, hidup perlu arah, yaitu tujuan. Sepanjang apa pun usia kita nantinya, semua itu tak akan ada artinya jika kita tak punya arah, tak punya tujuan. Kemana pun kita melangkah dalam hidup yang begitu ramai ini, akan dibatasi oleh “time limit” takdir kita, usia. Maka cukuplah usia ini menjadi sia-sia jika langkah-langkah yang kita tapak dengan susah payah itu ternyata tak punya arah.
Sahabat. Hari ini begitu banyak manusia melangkah dengan susah payah, tapi langkah-langkah itu tak pernah pasti. Kaki-kaki mereka terseret sejengkal demi sejengkal entah hendak kemana. Mereka memang tertawa, mereka gembira, bahkan mereka telah menghabiskan semua bekal mereka. Tapi mereka ambigu. Mereka tak pernah yakin bahwa langkah itu sudah mengarah pada sesuatu yang ingin dituju. Sebab sejak awalnya, mereka memang tak pernah yakin kemana mereka menuju…
Sahabat, mudah-mudahan kita tak seperti itu. Atau kalau pun begitu, sebaiknya kita segera berbenah. Menetapkan tujuan sesungguhnya perkara mudah. Yang membuatnya menjadi susah hanya karena kita terlalu menganggapnya remeh dan tak pernah memulai. Padahal tujuan itulah yang memberikan kita petunjuk, apakah perjalanan kita ini telah berada pada arah yang tepat, atau kita tidak. Tujuan itulah yang membantu kita memilih jalan-jalan termudah dan tercepat untuk sampai kesana. Tujuan itulah yang member kita semangat, pada jarak yang sudah semakin dekat. Tujuan itulah yang member kita harapan, bahwa setidaknya kita semakin dekat pada tujuan.
Sahabat, mari memberi arah pada hidup kita. Agar usia ini tidak percuma. Agar energi ini tidak sia-sia. Agar hati ini, tenang melangkah melalui badai ujian yang memang tak pernah ada habisnya….
4 comments:
"Sahabat, mari memberi arah pada hidup kita"
Don't look back,
kalau kena tilang???
hubungi bang Irwan, hehehe
Mang ente pikir ane Kapolda?
Intinya kalo berkendaraan bawa STNK, SIM dan jangan lupa pake Helm...
Nah, gak ditilang tuh...
hehehe, salah yah, bukan kapolda paeng,tapi kordapil. Ingat PKS = INDONESIA = PALESTINA
Hidup perlu arah....jgn lupa bawa "peta" dan "kompas" kalo nyasar repot sendiri, ingat kartunnya DORA, hehhehehehhe
Post a Comment