Allah telah memberi kita manusia sebuah instrument hidup yang luar biasa, namanya OTAK. Benda biologis yang terdapat dalam batok kepala kita inilah yang mampu menjelaskan mengapa kita mampu membangun peradaban. Salah satu fungsi dari otak kita adalah untuk menyimpan informasi. Ratusan milyar sel otak aktif yang ada di dalamnya membuat kita mampu menyimpan informasi dalam jumlah “super-banyak”. Sebuah benda yang luar biasa. Untuk memperoleh informasi, OTAK kita dibantu oleh indra yang menjadi jalan masuknya berbagai informasi. Entah melalui mata, telinga, hidung, kulit atau pun lidah. Dan kejadian menyerap informasi itu berlangsung melalu berbagai kegiatan dan aktivitas, baik yang disengaja mau pun tidak disengaja. Seperti membaca, menonton, berdiskusi, menyentuh, observasi, dsb. Pendek kata, benda bilogis bernama OTAK ini sungguh luar biasa…
Akan tetapi masih banyak manusia yang belum memanfaatkan OTAK ini secara optimal, termasuk saya. Riset para ahli otak mengatakan, manusia genius secerdas Albert Einstein saja baru menggunakan 0,001% dari potensi otaknya. Lalu bagaimana dengan kita yang tak secerdas Einstein? Itulah sebabnya para ahli menyebut otak manusia ini dengan “Sleeping Giant” atau Raksasa yang masih tidur. Sehingga mungkin sebagian besar manusia ketika mati masih memiliki bagian OTAk yang tak pernah terpakai.
Sebagian besar manusia yang menyia-nyiakan OTAKnya adalah karena kemalasan. Kemalasan untuk melakukan berbagai kegiatan dan aktivitas yang terencana untuk mengisi setiap bagian-bagian otaknya dengan berbagai informasi. Sebab otak kita tidak akan pernah bisa penuh sampai kita mati. Kita malas membaca. Kita malas observasi. Kita malas mencoba hal-hal baru. Kita nyaman dalam kedamaian ‘comfort-zone’ kita.
Tetapi tahukah kita, bahwa yang membangun peradaban manusia itu bukanlah mereka yang rajin mengisi otaknya dengan informasi-informasi baru. Tetapi mereka yang selangkah lebih maju, yaitu mereka yang menggunakan milyaran informasi yang telah ada dalam otak mereka menjadi sebuah IDE, saya menyebutnya TRANSFORMASI IDE. Dan aktivitasnya bukan lagi menyerap informasi (mis: membaca, diskusi, dsb), tetapi aktivitas yang disebut BERPIKIR.
Dalam dunia cyber seperti saat ini, kita akan menemukan 2 jenis manusia: Tukang Baca dan Produsen Ide. Tukang Baca akan memposting kembali semua informasi-informasi menarik yang telah dibacanya melalui Blog atau Facebook miliknya. Sementara Produsen Ide mengolah seluruh informasi-informasi itu ditampilkan dalam rupa yang berbeda, KARYA. Aktivitas cyber mereka sama, Ngeblog atau FB, tetapi KARYA mereka berbeda.
Nah sahabat, sekali lagi, bahwa yang membangun, merekayasa, dan mengarahkan peradaban manusia itu adalah para Produsen Ide. Sementara Tukang Baca hanya akan terus membaca, mengamati dan mempelajari sejengkal demi sejengkal perdaban yang telah dibangun itu. Itulah sebabnya, sejarah hanya mengenal dua jenis manusia: Ahli Sejarah dan Pelaku Sejarah. Ahli sejarahlah yang menceritakan kepada kita bagiamana peristiwa dan karya itu dibangun. Tetapi Pelaku Sejarahlah yang mendapatkan ganjaran pekerjaan mereka: dikagumi oleh manusia dan dicintai oleh Allah SWT.
So, kitalah yang memilih takdir kita, Sobat...
4 comments:
anda sendiri termasuk di kategori mana? produsen ide atau tukang baca? (Conan)
"Akan tetapi masih banyak manusia yang belum memanfaatkan OTAK ini secara optimal, termasuk saya."
Kutipan ini menunjukkan posisi saya Bro, sama seperti Anda, Tukang Baca! Bahkan saya lebih konyol lagi, TUKANG JUAL BUKU... Kekkekekeke....
ehm...masuk di kategori mana maka' sy? mudah-mudahan blogku bisa menjawabnya
yalah... siapa tak kenal Andi Has? raja narsis dari palopo... hehehheheh
Post a Comment