Tuesday, September 24, 2013

MENULIS ALUR SEJARAH

Wahai Ikhwan,
Inilah hari-hari sulit yang dijanjikan itu. Tak usah kau cari-cari, sebab ia akan datang sendiri. Sudah aksioma jalan pejuang, bahwa kesulitan hadir untuk dua kebutuhan: seleksi dan pembentukan (takwin). Terimalah kehadirannya dengan keberanian, wahai Ikhwan. Sebab semua kan berakhir dengan kebaikan. Jika bersabar, bagimu kebaikan. Jika pun syahid, itulah puncak kebaikan. Kau hanya perlu meneguhkan janji, berdiri diatas keyakinan, atau menunggu-nunggu giliran kereta syuhada menjemputmu di medan juang...


Wahai Ikhwan,
Bukankah telah kau fahami beratnya jalan ini? Sejarah telah berulang. Dan itulah tarbiyah terindah yang menyebabkan kamu istimewa. Bukan di mata manusia, tapi di mata Allah dan malaikat-malaikat-Nya.  Apalah arti sanjungan manusia yang menipu, jika Allah dan malaikat-Nya berpaling atas mu. Dan apalah artinya hinaan manusia yang dengki, jika Allah dan malaikat-Nya mencintaimu...

Wahai Ikhwan,
Sudah takdirmu menjadi penulis alur sejarah, bukan penutur sejarah. Sebagiannya kalian tulis dengan darah syuhada, ketika tiba masanya fase perjuanganmu berhadapan dengan penguasa tiran. Tak perlu ada yang disesali, sebab seperti itulah fase-fase cita-citamu berjalan. Cita-cita yang membutuhkan nafas panjang, sebab kau menghitungnya bukan dalam hitungan tahun, tapi hitungan generasi.. Hitungan sejarah...

Bekerjalah wahai Ikhwan! Allah, Rasul-Nya dan mukminin akan menjadi saksi pekrjaanmu...

1 comments:

trisno said...

mantap bang irwan

Post a Comment