Tuesday, February 23, 2021

A LETTER TO MY SELF - KAYA


Dear, My Self 

Bersyukurlah! Bersyukurlah selalu dan perbanyak memuji Allah atas semua karunia-Nya untukmu. Dengan semua yang kamu miliki saat ini atas kemurahan-Nya, sungguh kamu adalah manusia yang paling kaya. Iya, kamu orang yang sangat kaya raya! Ketahuilah, tak sedikit orang di luar sana yang siap membayar mahal dan mengorbankan apa saja untuk memiliki kekayaan seperti yang kamu miliki saat ini... 

Tubuh yang sehat adalah kekayaanmu yang tiada ternilai. Di tengah pandemi virus dan banyaknya bencana, Allah masih memberimu kebugaran dan menjagamu dari penyakit. Tanyakanlah kepada mereka yang terbaring di Rumah Sakit tentang nilai kesehatan. Berapa banyak harta yang siap mereka gadaikan untuk memperoleh kembali kesehatan dan kebugaran mereka? Berapa banyak jiwa yang susah dan gundah gulana karena penyakit yang melemahkan tubuh fisiknya?


Tubuh adalah kendaraan bagi jiwa. Syukurilah kekayaanmu ini dengan menjaga dan merawatnya seperti kamu merawat kendaraanmu agar selalu prima untuk membawamu ke mana saja. Jika kendaraanmu saja tak rela kau isi dengan sampah, mengapa tubuhmu kau biarkan mengkonsumsi asupan sampah? Jagalah apa yang masuk ke dalamnya: kehalalannya, kebaikannya, kandungan gizinya, keberkahannya. 


My Self, 


Kamu orang yang paling kaya. Syukurilah kekayaan iman yang masih disematkan Allah di dalam hatimu. Bukankah kamu telah merasakan banyak sekali kenikmatan selama hidup? Adakah yang melebihi kenikmatan ketika bersujud di hadapan Allah? Hanya karena perkenan-Nya jualah kamu masih bisa bersujud dan merasakan puncak kenikmatan bermunajat kapan saja kamu mau. Jika kamu bersyukur, Allah pasti menambahkan nikmat-Nya buatmu. 


My Self, 


Kamu orang yang sangat kaya. Syukurilah kekayaan waktu luang yang kamu miliki. Sungguh, waktu itu adalah kekayaan yang tak dapat dibeli. Sekali kamu melewatkannya dengan sia-sia, maka ia tidak akan pernah kembali. Mereka yang menyia-nyiakan waktu luang mengasihani hidupnya dengan selalu mengeluh pada susahnya mencari waktu. Dan ketika usia mereka semakin menua, barulah mereka menyadari bahwa waktu luang tak bisa dibeli dangan harta yang telah susah payah mereka cari dan mengorbankan waktu luangnya. 


My Self, 


Kamu orang yang sangat kaya. Keluarga adalah kekayaanmu yang juga tak ternilai. Istri yang baik dan anak-anak yang menyejukkan mata dan hati. Berapa banyak jiwa yang gelisah karena tidak memilikinya? Dan berapa banyak jiwa yang sengsara karena menyia-nyiakannya? Jagalah harta tak ternilaimu ini. Mereka adalah pelabuhan jiwa bagimu. Tempat paling teduh untuk selalu kembali saat badai persoalan menyapamu di sepanjang jalan kehidupan. 


Adapun dengan kekayaan harta, apalagi yang kamu cari wahai diri? Telah dikaruniakan kepadamu rumah yang lapang untukmu berteduh dan istirahat. Telah dititipkan untukmu kendaraan yang baik dan nyaman untuk beraktivitas. Telah dicukupi bagimu semua yang kau butuhkan untuk tetap hidup dengan layak: makanan, pakaian, pekerjaan, fasilitas. Betapa pemurahnya Allah yang Maha Kaya kepadamu. 


Dikirimkannya kepadamu tetangga-tetangga yang baik hati, sahabat-sahabat bergaul yang menyenangkan, kenalan-kenalan yang mendukung, dan negeri yang damai sentosa sebagai tempat tinggal. Nikmat mana lagi yang kamu dustakan? Maka bersyukurlah untuk semua kekayaan yang telah dikaruniakan Allah untukmu ini. Sebab kamu ortang yang sangat kaya...

0 comments:

Post a Comment