Sahabat, judul postingannya manusia-manusia petarung. Siapakah mereka? Mereka adalah sahabat-sahabat kita yang tak jauh, mereka dekat. Mereka adalah para wartawan. Mereka yang siang malamnya terus berlari, tanpa henti, memburu berita, menyingkap tabir, menguak kebenaran. Aku kagum dengan mereka. Orang-orang gigih dan pantang menyerah. Meredam ego, mereduksi keakuan. Membawa inspirasi bagi banyak orang, apa adanya.
Mereka juga manusia biasa, yang punya cerita, tentang cinta, cita-cita, juga asa. Mereka juga seperti kita, bisa tertawa, menangis, bercanda dan juga marah. Tapi mereka adalah petarung, yang setiap jengkal usia mereka adalah pertempuran, antara kebenaran dan kepalsuan. Dalam hujan, dalam terik, dalam hening malam…
Mereka juga terkadang salah, keliru, bahkan menyakiti. Lewat tinta yang tak pernah kering, tulisan yang garing, dan berita yang terkadang miring. Itulah mereka, apa adanya. Tapi tetap saja mereka adalah petarung, yang menjadi mata kita, menjadi telinga kita, dan mewakili keingintahuan kita. Berkejaran dengan detik, berlomba dengan menit, mengendarai angin, hanya untuk menyampaikan kebenaran untuk kita, apa adanya.
Sahabat, merekalah orang-orang bermental baja. Melawan dunia dengan ketajaman mata pena. Merekalah yang mewarnai hidup kita yang hitam putih menjadi berjuta warna. Dengan kisahnya, dengan eposnya, juga legendanya…
Mereka, manusia-manusia petarung, sahabat kita…
Dedictaed for,
Jumadi Mappanganro, teman seperjuangan di kampus merah
Icha, yang selalu menyapa dan menegur apa adanya
Juga, Samya Nugrah Miskad, yang kini entah dimana…
Be the best journalist my friend…
Read More ..